Panduan Pengujian Hipotesis Dua Rata-Rata Beserta Contohnya
Panduan Pengujian Hipotesis Dua Rata-Rata Beserta Contohnya
Hipotesis Statistik
adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Jika menguji
hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis
tersebut perlu diubah kedalam rumusan hipotesis statistik.
a). Untuk dan
b). Untuk dan ;
c). Untuk dan
a). Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika
b). Untuk dan ;
(1) diterima jika
(2) ditolak jika
c). Untuk dan
(1) diterima jika
(2) ditolak jika atau
Kalau dalam rumusan
hipotesis penelitian hanya dituliskan salah satu saja yaitu hipotesis
alternatif (Ha) atau hipotesis nol (Ho). Sedangkan dalam
hipotesis statistik keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan
dengan tegas yaitu menerima Ho berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya
apabila Ho berarti menerima Ha. Hipotesis satistika dirumuskan untuk
menjelaskan gambaran dan parameter apa dari populasi.
1. Jenis Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis Direksional
Hipotesis Direksional
adalah rumusan hipotesis yang arahnya sudah jelas atau disebut juga hipotesis
langsung. Sedangkan pengujian hipotesis direksional terdiri dati dua yaitu uji pihak kiri dan uji pihak kanan.
b. Hipotesis Non Direksional
hipotesis non direksional
(hipotesis tidak langsung) adalah hipotesis yang tidak menunjukan arah
tertentu. Jika rumusan Ha berbunyi kalimat: tidak sama dengan (≠), maka sebaiknya
Ho berbunyi kalimat: sama dengan(=). Pengujian ini menggunakan uji dua pihak (two
tailed test).
UJI HIPOTESIS DUA RATA-RATA
Hipotesis
adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan
hal itu dan untuk menuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya. Pengujian
hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Langkah
atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan
pengujian hipotesis.
Untuk
pengujian hipotesis, nilai-nilai statistik perlu dihitung kemudian dibandingkan
menggunakan kriteria tertentu. Jika hasil yang didapat dari penelitian itu,
dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi
berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak, jika terjadi sebaliknya
hipotesis diterima (Sudjana, 1984:213).
A. Dua Tipe Hipotesis
· Hipotesis
nihil/nol (H0) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok
atau lebih.
·
Hipotesis
alternatif (H1) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau
lebih
B. Dua Macam Kekeliruan
Dalam
melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi,
yaitu:
·
Kekeliruan
macam I: menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
·
Kekeliruan
macam II: menerima hipotesis yang seharusnya ditolak
Untuk
mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulan, dan macam kekeliruan dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Kesimpulan
|
Keadaan Sebenarnya
|
|
Hipotesis Benar
|
Hipotesis Salah
|
|
Terima
hipotesis
|
Kekeliruan
Macam II (β)
(kuasa
uji = 1 – β)
|
|
Tolak
hipotesis
|
Kekeliruan
Macam I
(taraf
signifikan α)
|
C. Arah Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis dapat dilakukan secara uji satu pihak dan uji dua pihak.
1. Uji dua pihak
Uji dua
pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”. Dalam
distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah kritis pada
masing-masing ujung distribusi.
2. Uji Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan ( < )” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar”. Dalam distribusi yang digunakan terdapat sebuah daerah kritis yang letaknya di ujung di sebelah kanan. Luas daerah tersebut sama dengan
3. Uji pihak kiri
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0)
berbunyi “lebih besar atau sama dengan ( > )” dan hipotesis
alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih kecil ( < )”. Kalimat lebih
besar atau sama dengan sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”.
Sama hal nya dengan pihak kanan, dalam distribusi yang digunakan terdapat
sebuah daerah kritis namun letaknya di ujung di sebelah kiri. Luas daerah
tersebut sama dengan
D. Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Dua Pihak
Banyak penelitian yang memerlukan perbandingan
antara dua keadaan atau tepatnya dua populasi. Misalkan kita mempunyai dua
populasi normal masing-masing dengan rata-rata dan sedangkan
simpangan bakunya.
Dari populasi kesatu yang diambil sebuah sampel acak berukuransedangkan dari populasi kedua sebuah sampel berukurandari kedua sampel ini berturut-turut didapat.
Akan diuji tentang rata-rataPasangan hipotesis dan alternatif yang akan diuji adalah:
Untuk ini kita bedakan hal-hal berikut :
Jika H benar dan dimana tidak diketahui harganya. Maka rumus statistik yang digunakan adalah:
Dengan
Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t di atas berdistribusi student dengan .Kriteria pengujian adalah : terima jika , dimana didapat dari daftar distribusi dengan . dan peluang . Untuk harga t lainnya ditolak.
Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi kedua populasi berdistribusi normal, hingga sekarang belum ada statistik yang tetap yang dapat digunakan. Pendekatan yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistika sehingga rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika
Dengan :
Harga S dimasukkan ke dalam rumus :
Dengan cara melihat tabel taraf signifikan 5%, yaitu : .Berdasarkan kriteria uji terima
Terima jika , maka ditolak diterima.
Rumusan hipotesis:
Dari populasi kesatu yang diambil sebuah sampel acak berukuransedangkan dari populasi kedua sebuah sampel berukurandari kedua sampel ini berturut-turut didapat.
Akan diuji tentang rata-rataPasangan hipotesis dan alternatif yang akan diuji adalah:
Untuk ini kita bedakan hal-hal berikut :
1. dan diketahui
Statistik yang digunakan jika H benar, ialah :
Dengan taraf nyata maka kriteria pengujian adalah terima jika
dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang .
2. dan tidak diketahui
Jika H benar dan dimana tidak diketahui harganya. Maka rumus statistik yang digunakan adalah:
Dengan
Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t di atas berdistribusi student dengan .Kriteria pengujian adalah : terima jika , dimana didapat dari daftar distribusi dengan . dan peluang . Untuk harga t lainnya ditolak.
3. dan kedua-duanya tidak diketahui
Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi kedua populasi berdistribusi normal, hingga sekarang belum ada statistik yang tetap yang dapat digunakan. Pendekatan yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistika sehingga rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika
Dengan :
didapat dari daftar distribusi student dengan peluang
dan dk = m. Untuk harga t lainnya, H ditolak.
4. Observasi
berpasangan
Untuk observasi lapangan, kita ambil hipotesis dan hipotesis
alternatifnya adalah :
Jika maka data
menghasilkan rata-rata dan simpangan baku . Untuk pengujian hipotesis, gunakan rumus statistik:
dan terima H jika dimana didapat dari daftar distribusi t dengan peluang dan dk = (n - 1). Dalam hal lainnya H di tolak.
E. Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Satu Pihak
Sebagaimana dalam uji dua pihak, untuk uji satu pihak pun dimisalkan bahwa kedua populasi berdistribusi normal dengan rata-rata dan dan simpangan bakunya dan . Karena umumnya besar dan tidak diketahui, maka disini akan ditinjau hal-hal tersebut dimana atau .
1. Uji Pihak Kanan
yang diuji adalah:
dalam hal ini , maka statistik yang digunakan adalah statistik t dengan seperti rumus di atas. Kriteria pengujian yang berlaku adalah:
Terima jika dan tolak jika t mempunyai harga lain.
Jika , maka rumus statistik yang digunakan adalah . Dalam hal ini kriteria yang digunakan adalah tolak jika:
dan terima jika terjadi sebaliknya. Dimana :
dan
2. Uji Pihak Kiri
yang diuji adalah:
Langkah yang ditempuh dalam hal ini sejalan dengan uji pihak kanan. Jika dan kedua-duanya tidak diketahui, maka statistik yang digunakan adalah statistik t dengan seperti rumus di atas. Kriteria pengujian yang berlaku adalah:
tolak jika dan dan terima jika t mempunyai harga lain.
jika , maka statistik yang digunakan adalah . Dalam hal ini kriteria yang digunakan adalah tolak jika:
dan terima jika terjadi sebaliknya.
Dimana:
A.
Contoh
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1
Kelumbayan Barat Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penulis : Tri Wahyudi
Tabel Daftar Nilai Tes Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
|
Kelas Eksperimen
|
No.
|
Kelas Kontrol
|
1
|
63
|
1
|
53
|
2
|
77
|
2
|
53
|
3
|
63
|
3
|
57
|
4
|
47
|
4
|
40
|
5
|
70
|
5
|
40
|
6
|
57
|
6
|
50
|
7
|
60
|
7
|
73
|
8
|
77
|
8
|
57
|
9
|
60
|
9
|
40
|
10
|
80
|
10
|
43
|
11
|
67
|
11
|
60
|
12
|
73
|
12
|
63
|
13
|
73
|
13
|
50
|
14
|
67
|
14
|
47
|
15
|
93
|
15
|
47
|
16
|
83
|
16
|
50
|
17
|
80
|
17
|
67
|
18
|
57
|
18
|
60
|
19
|
57
|
19
|
70
|
20
|
73
|
20
|
67
|
21
|
47
|
21
|
53
|
22
|
50
|
22
|
60
|
23
|
50
|
23
|
77
|
24
|
70
|
24
|
43
|
25
|
60
|
25
|
63
|
26
|
83
|
26
|
87
|
27
|
53
|
27
|
63
|
28
|
90
|
28
|
50
|
29
|
60
|
29
|
50
|
30
|
73
|
30
|
83
|
31
|
80
|
31
|
53
|
32
|
70
|
32
|
67
|
33
|
53
|
33
|
53
|
34
|
50
|
34
|
53
|
35
|
70
|
35
|
73
|
36
|
60
|
36
|
70
|
37
|
93
|
37
|
77
|
38
|
77
|
38
|
53
|
39
|
63
|
39
|
70
|
40
|
70
|
Tabel distribusi frekuensi hasil tes pada kelas eksperimen
Nilai
|
|||||
47 – 54
55 – 62
63 – 70
71 – 78
79 – 86
87
|
7
8
9
7
5
3
|
50,5
58,5
66,5
74,5
82,5
90,5
|
2550,25
3422,25
4422,25
5550,25
6806,25
8190,25
|
353,5
468
598,5
521,5
412,5
271,5
|
17851,75
27378
39800,25
38851,75
34031,25
24750,75
|
Jumlah
|
39
|
423
|
30941,5
|
2625,5
|
182483,75
|
Maka dapat dicari rata-rata dan simpangan baku sebagai berikut:
Simpangan bakunya adalah:
Daftar distribusi frekuensi hasil tes pada kelas kontrol.
Nilai
|
|||||
47 – 47
48 – 55
56 – 63
64 – 71
72 – 79
807
|
7
12
8
7
4
2
|
43,5
51,5
59,5
67,5
75,5
83,5
|
1892,25
2652,25
3540,25
4556,25
5700,25
6972,25
|
304,5
618
476
472,5
302
167
|
13245,75
31827
28322
31893,75
22801
13944,5
|
Jumlah
|
40
|
381
|
25313,5
|
2340
|
142034
|
Maka dapat dicari rata - rata ( ) dan simpangan baku ( ) sebagai berikut:
Simpangan bakunya adalah :
Pengujian Hipotesis
a). Uji Kesamaan Dua Rata - Rata : Uji Dua Pihak
Rumusan Hipotesis
Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvesional.
Ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvesional.
Kriteria Uji:
Terima jika selain itu ditolak.
Diketahui:
Dengan:
Dimana:
Harga S dimasukkan ke dalam rumus :
Dengan cara melihat tabel taraf signifikan 5%, yaitu : .Berdasarkan kriteria uji terima
Terima jika , maka ditolak diterima.
Berarti ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvesional
b). Uji kesamaan dua rata-rata : Uji satu pihak
Rumusan hipotesis:
Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih rendah dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
0 Response to "Panduan Pengujian Hipotesis Dua Rata-Rata Beserta Contohnya"
Post a Comment