Analisis Varians Statistika Penelitian
ANALISIS VARIANS
Dalam bab ini, varians
akan dibahas lebih lanjut dengan terlebih dahulu melihat berbagai jenis varians
kemudian menggunakannya untuk pengujian hipotesis melalui teknik analisis
varians, disingkat ANAVA (ANA dari analisis dan VA dari varians).
Analisis Variansi (ANAVA) adalah teknik analisis statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir Ronald A. Fisher (Kennedy & Bush , 1985).
Analisis Variansi (ANAVA) adalah teknik analisis statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir Ronald A. Fisher (Kennedy & Bush , 1985).
ANAVA dapat juga dipahami sebagai perluasan dari uji-t sehingga penggunaannya tidak terbatas kepada pengujian perbedaan dua buah rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah rata-rata populasi atau lebih sekaligus. ANAVA adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata. Secara lebih formal, hubungan antara distribusi F dengan distribusi F dengan distribusi normal t dapat ditulis sebagai berikut :
ANAVA satu jalur (one- way ANOVA)
ANAVA satu jalur, disebut demikian karena analisis tersebut melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, ANAVA satu jalur digunakan dalam suatu penelitian yang memiliki ciri-ciri berikut :
1. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori (tingkatan) atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud menggenarilisasikan hasilnya ke kategori (tingkatan) lain diluar yang diteliti pada peubah itu. Sebagai contoh, peubah jenis kelamin terdiri hanya atas dua kategori (pria, wanita) atau peneliti hendak membandingkan keberhasilan antara metode A, B, dan C dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat desa tanpa bermaksud menggenarilisasikannya ke metode lain di luar ketiga metode tersebut
2. Perbedaan antara kategori atau tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Pria dan wanita merupakan contoh peubah yang berbeda secara kualitatif, sedangkan kategori pada peubah jumlah tugas terstruktur perminggu (misalnya, 1 kali, 2 kali, dan 3 kali) berbeda secara kuantitatif
3. Setiap objek merupakan anggota dari hanya satu kelompok (kategori) pada peubah bebas, dan dipilih secara acak dari populasi tertentu
1.
JENIS VARIANS
Secara umum varians dapat
digolongkan kedalam varians sistematik dan varians galat. Varians sistimatik
adalah variasi pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau
nilai data lebih condong ke satu arah tertentu dibandingkan kea rah lain.
Setiap pengaruh alami atau buatan manusia yang menyebabkan terjadinya peristiwa
dapat diduga atau diramalkan dalam arah tertentu, merupakan pengaruh sistematik
sehingga menyebabkan terjadinya varians sistematik. Cara mengajar yang
dilakukan seorang ahli secara sistematik mempengaruhi kemajuan anak didik lebih
baik bila dibandingkan dengan kemajuan anak yang diajar sembarangan, hasil skor
ujiannya menggambarkan adanya varians sistematik.
Salah satu jenis varians
sistematik dalam kumpulan data hasil penelitian adalah varians antar kelompok
atau kadang-kadang disebut pula varians eksperimental. Varians ini
menggambarkan adanya perbedaan atau variasi sistematik antara kelompok-kelompok
hasil pengukuran. Dengan demikian varians ini terjadi karena adanya perbedaan
antara kelompok-kelompok individu.
Contoh :
Misalkan ada empat kelas
siswa, tiap kelas banyak muridnya sama, sedang belajar Inggris, masing-masing
kelas diajar oleh seorang guru dan tiap guru menggunakan metoda mengajar yang berbeda, sebut A, B,
C dan D. Nilai hasil ujian akhir proses belajar untuk tiap metoda,
rata-rata seperti berikut :
Metoda
|
A
|
B
|
C
|
D
|
Rata-rata
|
67,3
|
76,5
|
56,9
|
63,7
|
Aggap rata-rata ini
sebagai data biasa lalu hitung variansnya; diperoleh varians antar kelompok A,
B, C, dan D. Besarnya dihitung sebagai berikut. Karena tiap kelas banyak
muridnya sama, maka :
Rata –rata untuk keempat
rata-rata itu :
Jumlah kuadrat-kuadrat
(JK) dikoreksi, yaitu setiap data dikurangi rata-ratanya lalu dikuadratkan, dan
kemudian dijumlahkan, adalah :
Bagi oleh derajat
kebebasannya, ialah banyak kelompok dikurangi satu, jadi 4 – 1 = 3, diperoleh
varians antar kelompok A, B, dan D sebesar 66,67.
Contoh :
Misalkan dua jenis makanan
ayam, (sebut A dan B) dicobakan ; A terhadap 5 ekor ayam dan B terhadap 4 ekor
ayam. Segala karakteristik ke-9 ekor ayam itu (misalnya besarnya, jenisnya,
umurnya dan lain-lain) sama. Setelah 20 hari percobaan pertambahan berat
dagingnya (dalam ons) ditimbang dan dicatat. Hasilnya seperti berikut :
Makanan A
|
3,2
|
3,7
|
3,9
|
3,6
|
3,5
|
Makanan B
|
2,2
|
2,9
|
2,5
|
2,4
|
-
|
Pertambahan berat daging karena kedua jenis makanan itu, rata-ratanya masing-masing dan .Rat-rata ini berbeda, bervariasi sehingga kita katakan ada varians antar kelompok.
Kita hitung dulu varians
ini sebagai berikut.
Karena ukuran sample
berbeda, maka rata-rata untuk kedua rata-rata di atas adalah :
Jumlah kuadrat (JK) dikoreksi untuk makanan A adalah dan JK dikoreksi untuk makanan B adalah .JK dikoreksi untuk kedua rata-rata antar kelompok ini adalah 1,152 + 1,44 = 2,592. Jika JK dikoreksi ini dibagi oleh derajat kebebasan kedua rata-rata, ialah (2 - 1) = 1, diperoleh varians antar kelompok 2,592.
Sekarang gabungkan ke-9
buah data itu lalu hitung variansnya. Dengan jalan ini kita peroleh varians
lain yang dinamakan varians total. Untuk menghitung varians total, seperti
biasa digunakan rumus yang untuk itu diperlukan rata-rata ke-9 data, setelah
dihitung besarnya 3,1.
JK koreksi total untuk ke-9 data itu adalah
Setelah dibagi oleh derajat
kebebasannya, ialah (9 – 1) = 8 diperoleh varians total sebesar 0,39. Varians
total ini berisikan semua sumber variasi dalam skor yang sudah diketahui satu
diantaranya adalah varians antar kelompok.
Mari kita cari jenis
varians lainnya.
Untuk ini kita hitung
varians makanan A dan varians makanan B lalu dicari rata-ratanya. Yang diperoleh
adalah varians lain yang dinamakan varians dalam kelompok atau kadang-kadang
disebut juga varians galat. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
JK dikoreksi
untuk data makanan A adalah :
(3,2 – 3,58)2
+ . . . + (3,5 – 3,58)2 = 0,268
sedangkan
JK dikoreksi
untuk data makanan B adalah :
(2,2 – 2,50)2
+ . . . + (2,4 – 2,50)2 = 0,26
Kedua JK ini
jumlahnya = 0,528.
Bagi oleh
derajat kebebasannya, ialah
7 (=9 – 2) menghasilkan varians dalam kelompok
0,0754.
Dari contoh di
atas diperoleh kenyataan berikut :
JK koreksi antar
kelompok = 2,592 dan
JK koreksi dalam
kelompok = 0,528 yang jika dijumlahkan menghasilkan 3,12. Jumlah ini sama
dengan JK koreksi total. Memang demikian bahwa untuk jumlah koreksi ini berlaku
aturan :
JK total = JK antar kelompok + JK dalam
kelompok.........................XIV(1)
ANALISIS VARIANS SATU ARAH
Dalam bagian ini akan dibahas perluasan, yaitu
menguji kesamaan k, (k > 2), buah rata-rata populasi. Tepatnya, misalkan
kita mempunyai k, (k > 2), buah populasi yang masing-masing berdistribusi
independent dan normal dengan rata-rata µ1, µ2,
µ3,..., µk dan simpangan baku berturut-turut Akan diuji hipotesis nol Ho dengan tandingan H1
Selain daripada
asumsi kenormalan tentang populasi, untuk pengujian ini juga akan dimisalkan
bahwa populasi bersifat homogen ialah bahwa
Dari tiap populasi secara independent kita ambil sebuah sampel acak, berukuran dari populasi kesatu, dari populasi kedua dan seterusnya berukuran dari populasi ke k
Data sampel akan dinyatakan dengan yang berarti data ke-j dalam sampel yang diambil dari populasi ke-i. Untuk memudahkan, sebaiknya data sampel disusun seperti dalam daftar XIV (1).
Daftar XIV(1)
Data Sampel Dari k Buah Populasi Berdistribusi Normal
Untuk menguji Ho melawan H1 yang kita bicarakan,
varians-varians inilah yang akan digunakan, tepatnya varians antar kelompok dan
varians dalam kelompok. Dengan persyaratan tentang
populasi seperti tersebut di atas, ternyata bahwa rasio varians antar kelompok
terhadap varians dalam kelompok membentuk
statistic F, tepatnya
Statistik inilah yang
digunakan untuk menguji Ho.
Jika kedua varians dalam
statistic F di atas dituliskan menggunakan jumlah kuadrat, maka rumus XIV(2)
untuk menguji Ho berubah menjadi
Ternyata bahwa statistik di atas berdistribusi F dengan dk pembilang dan dk penyebut .Kriteria pengujian adalah: tolak jika dimana dapat dilihat dari daftar distribusi F dengan peluang dan dk = . disini taraf nyata untuk pengujian.
Untuk memudahkan
perhitungan, rumus XIV(3) diubah seperlunya dan akan digunakan simbul-simbul
berikut :
R.,A.,D.,dan merupakan jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang berturut-turut berdasarkan sumber-sumber variasi rata-rata, antar kelompok, dalam kelompok, dan total. Setiap JK sumber variasi didampingi oleh derajat kebebasan (dk). Untuk rata-rata dk=1, untuk antar kelompok dk=(k - 1), untuk dalam kelompok dan untuk total .
Jika tiap JK dibagi derajat kebebasannya masing-masing, diperoleh varians untuk masing-masing sumber variasi yang disini akan disebut kuadrat tengah (KT). Dengan jalan membagi KT antar kelompok oleh KT dalam kelompok, maka diperoleh harga:
Yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis kesamaan beberapa rata-rata populasi. Jika harga F ini lebih besar dari F daftar dengan dk pembilang (k - 1) dan dk penyebut untuk yang dipilih, maka hipotesis nol kita tolak.
Analisis untuk menguji
kesamaan k buah rata-rata populasi yang dibicarakan di sini dikenal dengan
analisis varians satu arah. Dinamakan demikian karena analisisnya menggunakan
varians dan data hasil pengamatan merupakan pengaruh satu factor.
Contoh :
Empat macam campuran
makanan diberikan kepada kambing dalam rangka percobaan untuk meningkatkan
pertambahan berat dagingnya. Setelah percobaan selesai,
pertambahan berat dagingnya dicatat dan hasilnya sebagai berikut.
DAFTAR XIV(3)
PERTAMBAHAN BERAT DAGING
KAMBING (DALAM KG)
SETELAH PERCOBAAN SELESAI
Kita misalkan , bahwa
pertambahan berat berdistribusi normal dan dalam bagian Bagian 16, Bab XII, dalam contoh untuk data yang sama tidak diuji bahwa populasinya
mempunyai varians yang homogen.
DAFTAR XIV(4)
DAFTAR ANALISIS VARIANS
PERTAMBAHAN BERAT DAGING KAMBING KARENA 4 MACAM MAKANAN
Sumber Variasi
|
dk
|
JK
|
KT
|
F
|
Rata-rata
Antar Kelompok
Dalam Kelompok
|
1
3
14
|
4355,56
10,24
372,20
|
4355,56
3,41
26,59
|
0,128
|
Total
|
18
|
4738
|
-
|
-
|
Dengan Rumus XIV(4)
didapat harga F = 0,128.
Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 3 dan dk penyebut 14 dan peluang 0,96 (jadi 0,05) didapat F=3,34. Ternyata bahwa F=0,128 lebih kecil dari 3,34; jadi hipotesis diterima dalam taraf nyata 0,05. Keempat macam campuran makanan itu menyebabkan pertambahan berat badan kambing yang tidak berbeda secara nyata. Dengan kata lain, keempat macam makanan itu sama efektifnya sehingga campuran mana saja yang digunakan akan memberikan hasil yang secara nyata tidak berbeda.
ANOVA
Analisis Variansi (ANAVA) adalah teknik analisis statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir Ronald A. Fisher (Kennedy & Bush , 1985).
ANAVA dapat juga dipahami sebagai perluasan dari uji-t sehingga penggunaannya tidak terbatas kepada pengujian perbedaan dua buah rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah rata-rata populasi atau lebih sekaligus. ANAVA adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata. Secara lebih formal, hubungan antara distribusi F dengan distribusi F dengan distribusi normal t dapat ditulis sebagai berikut:
ANAVA satu jalur (one- way ANOVA)
ANAVA satu jalur, disebut demikian karena analisis tersebut melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, ANAVA satu jalur digunakan dalam suatu penelitian yang memiliki ciri-ciri berikut:
1. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori (tingkatan) atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud menggenarilisasikan hasilnya ke kategori (tingkatan) lain diluar yang diteliti pada peubah itu. Sebagai contoh, peubah jenis kelamin terdiri hanya atas dua kategori (pria, wanita) atau peneliti hendak membandingkan keberhasilan antara metode A, B, dan C dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat desa tanpa bermaksud menggenarilisasikannya ke metode lain di luar ketiga metode tersebut.
2. Perbedaan antara kategori atau tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Pria dan wanita merupakan contoh peubah yang berbeda secara kualitatif, sedangkan kategori pada peubah jumlah tugas terstruktur perminggu (misalnya, 1 kali, 2 kali, dan 3 kali) berbeda secara kuantitatif.
3. Setiap objek merupakan anggota dari hanya satu kelompok (kategori) pada peubah bebas, dan dipilih secara acak dari populasi tertentu.
LANGKAH-LANGKAH MENJAWAB :
1. Diasumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2. Hipotesis dalam bentuk kalimat.
= Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok A, kelompok B, dan kelompok C.
= Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok A, kelompok B, dan kelompok C
3. Hipotesis dalam bentuk statistik
;
4. Daftar statistik induk
No
|
Kelompok A
|
Kelompok B
|
Kelompok C
|
1
|
63
|
53
|
31
|
2
|
77
|
60
|
84
|
3
|
63
|
57
|
56
|
4
|
47
|
40
|
84
|
5
|
70
|
40
|
54
|
6
|
57
|
50
|
76
|
7
|
60
|
80
|
88
|
8
|
77
|
57
|
84
|
9
|
60
|
75
|
54
|
10
|
80
|
60
|
70
|
11
|
67
|
80
|
64
|
12
|
73
|
63
|
75
|
13
|
73
|
50
|
60
|
14
|
67
|
80
|
50
|
15
|
93
|
70
|
84
|
16
|
83
|
50
|
68
|
17
|
80
|
67
|
67
|
18
|
57
|
76
|
54
|
19
|
57
|
70
|
60
|
20
|
73
|
67
|
62
|
21
|
47
|
53
|
60
|
22
|
50
|
60
|
55
|
23
|
50
|
77
|
86
|
24
|
70
|
43
|
88
|
25
|
60
|
63
|
53
|
26
|
83
|
87
|
60
|
27
|
53
|
63
|
61
|
28
|
90
|
83
|
72
|
29
|
60
|
50
|
68
|
30
|
73
|
83
|
88
|
31
|
80
|
53
|
76
|
32
|
70
|
67
|
60
|
33
|
53
|
53
|
72
|
34
|
50
|
66
|
82
|
35
|
70
|
73
|
73
|
36
|
60
|
70
|
64
|
37
|
93
|
77
|
70
|
38
|
77
|
53
|
72
|
39
|
72
|
50
| |
40
|
70
|
1. Menghitung jumlah kuadrat antar group dengan rumus:
2. Hitunglah derajat bebas antar group dengan rumus:
jumlah group A
3. Hitunglah kuadrat rerata antar group dengan rumus:
4. Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar group dengan rumus:
5. Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus:
= N - A = 117 - 3 = 114
6. Hitunglah kuadrat rarata dalam antar group dengan rumus:
7. Carilah dengan rumus:
8. Tentukan taraf signifikansinya, misalnya = 0,05
9. Cari dengan rumus:
10. Tentukan kriteria pengujian: jika maka terima
9. Cari dengan rumus:
10. Tentukan kriteria pengujian: jika maka terima
Kesimpulan
Maka terima H0, artinya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok A, kelompok B, dan kelompok C
Daftar Pustaka
Sudjana.2002.Metoda Statistika.Tarsito : Bandung.
Daftar Pustaka
Sudjana.2002.Metoda Statistika.Tarsito : Bandung.
0 Response to "Analisis Varians Statistika Penelitian"
Post a Comment