google-site-verification: google44bc2b733a1a5b10.html Uji Hipotesis Yang Digunakan Dalam Penelitian Jangan Sampai Salah Dalam Memilih - STATISTIKA PENDIDIKAN

Uji Hipotesis Yang Digunakan Dalam Penelitian Jangan Sampai Salah Dalam Memilih



Uji Hipotesis Yang Digunakan Dalam Penelitian Jangan Sampai Salah Dalam Memilih



Hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan untuk menuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya. Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis.


Untuk pengujian hipotesis, nilai-nilai statistik perlu dihitung kemudian dibandingkan menggunakan kriteria tertentu. Jika hasil yang didapat dari penelitian itu, dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak, jika terjadi sebaliknya hipotesis diterima (Sudjana, 1984).

A.   Dua Tipe Hipotesis
  1. Hipotesis nihil/nol (H0) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.
  2. Hipotesis alternatif (H1) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih

B.   Dua Macam Kekeliruan
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi, yaitu:
  1. Kekeliruan macam I: menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
  2. Kekeliruan macam II: menerima hipotesis yang seharusnya ditolak

Untuk mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulan, dan macam kekeliruan dapat dilihat dalam tabel berikut.

Kesimpulan
Keadaan Sebenarnya
Hipotesis Benar
Hipotesis Salah
Terima hipotesis

Kekeliruan Macam II (β)
(kuasa uji = 1 – β)
Tolak hipotesis
Kekeliruan Macam I
(taraf signifikan α)



A.   Arah Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat dilakukan secara uji satu pihak dan uji dua pihak.

1.  Uji dua pihak

Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”. Dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah kritis pada masing-masing ujung distribusi. Luas tiap ujung adalah adalah ½ α Karena adanya dua daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak. (Sudjana, 1984).





2. Uji Satu Pihak

A.       Uji pihak kanan

Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan ( < )” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar”. Dalam distribusi yang digunakan terdapat sebuah daerah kritis yang letaknya di ujung di sebelah kanan. Luas daerah tersebut sama dengan α 




B.       Uji pihak kiri

Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih besar atau sama dengan ( > )” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih kecil ( < )”. Kalimat lebih besar atau sama dengan sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”. Sama hal nya dengan pihak kanan, dalam distribusi yang digunakan terdapat sebuah daerah kritis namun letaknya di ujung di sebelah kiri. Luas daerah tersebut sama dengan α.




Sebelumnya, dalam penelitian sendiri terdapat perbedaan yang signifikan antara hipotesis statistik dan hipotesis penelitian.



     Uji Hipotesis Uji Satu Pihak




Sebagaimana dalam uji dua pihak, untuk uji satu pihak pun dimisalkan bahwa kedua populasi berdistribusi normal

 Dengan : 
rata-rata  dan  dan simpangan bakunya  dan . karena umumnya besar  dan   tidak diketahui, maka disini akan ditinjau hal-hal tersebut dimana   atau 


1.     Uji pihak kanan

Yang diuji adalah:




Dalam hal ini   maka statistik yang digunakan adalah statistik t dengan seperti rumus di atas. Kriteria pengujian yang berlaku adalah : terima  jika dan tolak  jika t mempunyai harga lain.


Jika   maka statistik yang digunakan adalah  . Dalam hal ini kriteria yang digunakan adalah tolak  jika:


Dan terima  jika terjadi sebaliknya. Dimana :

 dan 


2.     Uji pihak kiri
Yang diuji adalah:




Langkah yang ditempuh dalam hal ini sejalan dengan uji pihak kanan. Jika  dan kedua-duanya tidak diketahui, maka statistik yang digunakan adalah statistik t dengan seperti rumus di atas. Kriteria pengujian yang berlaku adalah: tolak  jika dan terima  jika t mempunyai harga lain.  


Dalam hal ini jika    maka statistik yang digunakan adalah statistik  dalam hal ini kriteria yang digunakan adalah tolak  jika:




Dan terima  jika terjadi sebaliknya. Dimana :

 dan 


Contoh
Judul  : Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kelumbayan Barat Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penulis  : Tri Wahyudi

Tabel Daftar Nilai Tes Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No.
Kelas Eksperimen
No.
Kelas Kontrol
1
63
1
53
2
77
2
53
3
63
3
57
4
47
4
40
5
70
5
40
6
57
6
50
7
60
7
73
8
77
8
57
9
60
9
40
10
80
10
43
11
67
11
60
12
73
12
63
13
73
13
50
14
67
14
47
15
93
15
47
16
83
16
50
17
80
17
67
18
57
18
60
19
57
19
70
20
73
20
67
21
47
21
53
22
50
22
60
23
50
23
77
24
70
24
43
25
60
25
63
26
83
26
87
27
53
27
63
28
90
28
50
29
60
29
50
30
73
30
83
31
80
31
53
32
70
32
67
33
53
33
53
34
50
34
53
35
70
35
73
36
60
36
70
37
93
37
77
38
77
38
53
39
63
39
70


40
70



Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pada Kelas Eksperimen

Nilai
 
 
 
 
 
47 – 54
55 – 62
63 – 70
71 – 78
79 – 86
 87
7
8
9
7
5
3
50,5
58,5
66,5
74,5
82,5
90,5
2550,25
3422,25
4422,25
5550,25
6806,25
8190,25
353,5
468
598,5
521,5
412,5
271,5
17851,75
27378
39800,25
38851,75
34031,25
24570,75
Jumlah
39
423
30941,5
2625,5
182483,75




Maka dapat dicari rata-rata  dan simpangan baku  sebagai berikut: 



 




Simpagan bakunya adalah:



















Nilai
 
 
 
 
 
40 – 47
48 – 55
56 – 63
64 – 71
72 – 79
80
7
12
8
7
4
2
43,5
51,5
59,5
67,5
75,5
83,5
1892,25
2652,25
3540,25
4556,25
5700,25
6972,25
304,5
618
476
472,5
302
167
13245,75
31827
28322
31893,75
22801
13944,5
Jumlah
40
381
25313,5
2340
142034








Rumusan hipotesis:


Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih rendah dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.



Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.










“Berarti rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional”




Uji Hipotesis : Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Dua Pihak


Banyak penelitian yang memerlukan perbandingan antara dua keadaan atau tepatnya dua populasi. Misalkan kita mempunyai dua populasi normal masing-masing dengan rata-rata µ1 dan µ2. 









Contoh


Judul  : Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kelumbayan Barat Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penulis  : Tri Wahyudi

Tabel Daftar Nilai Tes Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No.
Kelas Eksperimen
No.
Kelas Kontrol
1
63
1
53
2
77
2
53
3
63
3
57
4
47
4
40
5
70
5
40
6
57
6
50
7
60
7
73
8
77
8
57
9
60
9
40
10
80
10
43
11
67
11
60
12
73
12
63
13
73
13
50
14
67
14
47
15
93
15
47
16
83
16
50
17
80
17
67
18
57
18
60
19
57
19
70
20
73
20
67
21
47
21
53
22
50
22
60
23
50
23
77
24
70
24
43
25
60
25
63
26
83
26
87
27
53
27
63
28
90
28
50
29
60
29
50
30
73
30
83
31
80
31
53
32
70
32
67
33
53
33
53
34
50
34
53
35
70
35
73
36
60
36
70
37
93
37
77
38
77
38
53
39
63
39
70


40
70










Pengujian Hipotesis

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata: Uji dua pihak

Rumusan hipotesis:


Tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. 


Ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.







“Berarti ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional”

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Uji Hipotesis Yang Digunakan Dalam Penelitian Jangan Sampai Salah Dalam Memilih"